OKU Selatan, KejarFakta.co - Menindaklanjuti Postingan di Facebook oleh salah satu pengunjung wisata Pantai Bidadari yang disebutkan bahwa ada dugaan pungli pada sewa sebuah pondok di lokasi Pantai Bidadari, maka media ini langsung menemui Camat Banding Agung, Minggu (16/8/20), untuk meminta keterangan terkait hal tersebut.

Camat Banding Agung Adi Saputra.SH saat di konfirmasi menjelaskan bahwa, begitu mengetahui adanya postingan salah satu pengunjung di Facebook tersebut, segera dia dan UPTD pariwisata Banding Agung mengecek ke lokasi Pantai Bidadari untuk mencari keterangan yang sebenarnya.

Setelah sampai di lokasi Pantai Bidadari tersebut diperoleh keterangan dari pengelola bahwa, Pondok yang di sewakan itu adalah Usaha Bumdes Desa Banding Agung. Dan berdasarkan Perdes Desa Banding Agung dan aturan di Bumdes Desa tersebut maka pondok tersebut disewakan sebesar Rp.25.000, /o rang atau lebih dalam waktu satu jam. Mau satu orang ataupun lebih harga sewanya tetap Rp.25.000,'/jam. Sedangkan jika pengunjung menyewa sarana bermain Bebek bebekan harga sewanya Rp.20.000,' /jamnya.Dan uang hasil sewa pondok tersebut masuk ke kas Bumdes Desa Banding Agung.

" Kami dari pihak Kecamatan bersama dengan UPTD pariwisata sudah mengecek di lokasi Pantai Bidadari, berdasarkan keterangan dari pengelola bahwa pondok an tersebut adalah Bumdes Desa Banding Agung,dan sesuai dengan Perdes dan aturan Bumdes harga sewa nya Rp.25.000,' / jam," ujar Adi Saputra.

Mau satu orang ataupun sepuluh orang pun harga tetap begitu. Dan untuk harga sewa bebek bebekan harganya Rp.20.000,' /jamnya " Jelas Camat Banding Agung

Senada yang disampaikan oleh Camat, Kepala Dinas Pariwisata OKU Selatan Darmawan.SE saat di konfirmasi Via telepon menjelaskan bahwa, Camat Banding Agung sudah menghubunginya melaporkan terkait hal tersebut di atas.

" Tadi Camat Banding Agung sudah memberitahu saya terkait hal tersebut,dan berdasarkan keterangan dari beberapa pihak dipastikan bahwa pondok an tersebut merupakan Bumdes Desa Banding Agung,dan harga sewanya berdasarkan aturan di Bumdes dan Perdes Desa tersebut. " Ungkap Darmawan.(Imroni)